Menggali Potensi Meraih Prestasi

Memantik prestasi itu dengan menerima tanggung jawab untuk mengubahnya ke arah yang lebih baik, yang lebih maju dinamis. Hal yang pertama yang menjadi fondasi untuk bisa memaksimalkan potensi adalah menggunakan rumus "tidak mencari kambing hitam". Menyalahkan sesuatu diluar kontrol adalah hal yang paling mudah untuk melepaskan tanggung jawab. Bos yang tidak pengertian, teman yang toxic, lingkungan yang tidak mendukung serta menyalahkan takdir adalah contoh tameng yang paling sering digunakan untuk legitimasi mengapa tidak sukses.

Kedua fondasi kesuksesan adalah fokus kepada apa yang benar-benar kita ingingkian. Cobalah untuk merenungkan apa yang menjadi cita-cita. Cobalah cari cita-cita dalam frame cita-cita yang membuat Anda semakin dekat dengan Allah dan bermanfaat. Setelah itu cobalah untuk fokus kepada apa yang Anda tuju mulai petakan step by stepnya. Brekadown cita-cita yang besar menjadi cita-cita yang lebih kecil.

Ketiga mempersiapkan diri dengan menjemput keberuntungan. Keberuntungan itu tidak terjadi dengan apa adanya, namun keberuntungan itu bertemunya antara kesiapan dan kesempatan. Cobalah untuk mengikuti hukum Low of Atrraction hukum tarik menarik artinya apa yang kita rasakan, apa yang kita pikirkan dan apa yang kita yakini akan menciptakan apa yang kita lihat ke luar dan bagaimana kita melihat.Petuah bijak juga mengatakan bahwa "jika kamu menginginkan sesuatu maka seluruh isi dunia akan menyatu untuk menunjukkan kamu bagaimana meraihnya". Sembari menunggu kesempatan kita menyiapkan dan memantaskan  diri sesuai level yang diinginkan.

Keempat bangunlah kebiasaan-kebiasaan positif dengan pro aktif terhadap kondisi yang ada. Ubahlah sikap dari reaktif menjadi propaktif, dari yang tidak punya tujuan menjadi punya tujuan, dari malas menjadi disiplin, dari mentalitas kerdil menjadi abundence (berkelimpahan), dari ingin dipahami menjadi memahami, menjadi sinergi dengan sekitar dan mengasah diri dengan terus belajar dan berlatih.

Kelima membangun sekolah kehidupan sendiri. Hidup sejatinya merupakan sekolah yang sebagaimana sekolah adalah tempat belajar, maka hiduppun demikian. Ada banyak pembelajaran dalam hidup melalui lika-liku dan dinamikanya membuat kita sebagaimana manusia belajar akan sesuatu. Kegagalan dalam hidup juga merupakan hal yang pasti pernah dialami oleh manusia, maka menjadi penting untuk kita untuk memiliki seni menyikapi kegagalan. Cobalah awali dengan mindset yang Aku pinjam dari Komika Raditya Dika bahwa kegagalan sejatinya hal yang lekat dalam hidup, dan setiap hari kita itu gagal. Jadi yang orang bilang suskes sejatinya kegagalan yang terus diperbaiki. 

Sahabat Ali "panggilan pembaca blog ini" demikianlah  sedikit insigt dari buku Menggali Potensi Meraih Prestasi karya AN. Ubaudy dengan beberapa elaborasi tambahan dari pikiran saya sendiri. Semiga bermanfaat!