Keberuntungan Itu Diciptakan

 

Sahabat yang semoga diberkahi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sesungguhnya segala sesuatu yang ada dibumi tidak ada sesuatu yang kebetulan. Semua sudah digariskan dan tertulis rapih di lauhul mahfudz jauh sebelum manusia di ciptakan.

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib;
tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri,
dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan,
dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula),
dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi,
dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. Al-An-am:59)

Mungkin sahabat pernah mendengar orang berkata "Dia berhasil kan karena ia beruntung" atau "Orang pintar itu kalah dengan orang beruntung"  dan sejenisnya. Iya terus kenapa? Apa ada yang salah? Tidak sahabat, sebenarnya tidak salah kata-kata itu hanya saja ada suatu kesimpulan yang terkadang muncul di statment itu yaitu "Keberuntungan itu suatu takdir" seolah-olah keberuntungan itu datang tanpa sebab, tanpa adanya usaha. Ini yang perlu kita luruskan sahabat. Tidak ada sesuatu yang yang terjadi tanpa kesengajaan, semuanya terjadi karena izin dan kehendak Allah.

Tidak terkecuali keberuntungan itu sendiri, keberuntungan juga terjadi karena sebab, terjadi karena diusahakan bukan tanpa sebuah alasan. Orang yang beruntung itu pasti karena suatu sebab.  Logikanya begini ada tiga orang yang mendaftar tes kebetulan si A, B dan C memiliki kemampuan yang sama tetapi si A anaknya malas, si B biasa saja dan si C anaknya rajin kira-kira jika Sahabat jadi pemimpin perusahaan itu Anda akan memilih mana? Tentu saja jawabanya si C.  Apa terus Anda menganggap si C beruntung? Iya benar beruntung tetapi coba lihat kenapa si C bisa beruntung? Karena si C rajin. See ?

Sahabat begitupun dalam hidup keberuntungan itu bukan suatu kebetulan tetapi diciptakan diusahakan. Boleh jadi keberuntungan itu karena sikap dan perbuatan baik atau dari doa-doa dimasa yang lalu. Maka jangan pernah menyalahkan keberuntungan seolah-olah keberuntungan sesuatu yang ditakdirkan. Keberuntungan itu bukan suatu kebetulan melainkan diciptakan.

  “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” .