Pandanganku tertuju pada jalan diseberang yang mana
keadaanya jauh berbeda dari lima belas tahun lalu. Banyak hal berubah, jalan depan
rumah yang dulu masih berkerikil kini sudah beraspal hitam. Pepohonan yang dulu
meneduhkan satu persatu mulai hilang diganti bangunan pertokoan. Yah waktu
memang terus berlalu pikirku.
Ibuku yang dulu masih terlihat segar, sekarang rambut
hitamnya mulai memudar digantikan warna keputihan. “Krek….”Suara pintu terbuka
menggugah lamunanku saat matahari masih belum setinggi galah. “Bu Ibu dari
mana?” tanyaku. “Baru beli garam” jawabnya. “Oh…beli dimana Bu?” “Itu dari
depan” sambil kukerutkan dahi , kucoba melihat dari sela pintu yang terbuka. Tidak
terlalu jauh, di depan rumah terlihat ada seorang Ibu paruh baya bercamping
dengan sepeda mini tua merapikan barang dagangannya . “Oh beli sama Ibu itu ya
bu” tanyaku kembali. “Iya” jawab ibu. “Itu kan penjual garam yang temanya Ibu”
tukasku. “Iya Nak betul” “Kasihan sekali ya Bu, sudah puluhan tahun masih
begitu” dijawab Ibuku dengan senyuman tanpa sepatah kata.
Saat Aku hendak bertanya pada ibu kenapa Ibu tersenyum saja.
Terdengar dari luar suara memanggil dengan jelas “ Bu…Bu Hajah saya beli
garamnya satu”.
#BelajarPentigraf
#BelajarPentigraf
0 komentar:
Post a Comment