Penjual Garam

Written By alisonglap on Wednesday 1 March 2017 | 3/01/2017 11:01:00 pm

Pandanganku tertuju pada jalan diseberang yang mana keadaanya jauh berbeda dari lima belas tahun lalu. Banyak hal berubah, jalan depan rumah yang dulu masih berkerikil kini sudah beraspal hitam. Pepohonan yang dulu meneduhkan satu persatu mulai hilang diganti bangunan pertokoan. Yah waktu memang terus berlalu pikirku.

Ibuku yang dulu masih terlihat segar, sekarang rambut hitamnya mulai memudar digantikan warna keputihan. “Krek….”Suara pintu terbuka menggugah lamunanku saat matahari masih belum setinggi galah. “Bu Ibu dari mana?” tanyaku. “Baru beli garam” jawabnya. “Oh…beli dimana Bu?” “Itu dari depan” sambil kukerutkan dahi , kucoba melihat dari sela pintu yang terbuka. Tidak terlalu jauh, di depan rumah terlihat ada seorang Ibu paruh baya bercamping dengan sepeda mini tua merapikan barang dagangannya . “Oh beli sama Ibu itu ya bu” tanyaku kembali. “Iya” jawab ibu. “Itu kan penjual garam yang temanya Ibu” tukasku. “Iya Nak betul” “Kasihan sekali ya Bu, sudah puluhan tahun masih begitu” dijawab Ibuku dengan senyuman tanpa sepatah kata.


Saat Aku hendak bertanya pada ibu kenapa Ibu tersenyum saja. Terdengar dari luar suara memanggil dengan jelas “ Bu…Bu Hajah saya beli garamnya satu”.


#BelajarPentigraf

Ditulis Oleh : alisonglap ~Ali Romadhon Songlap

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul Penjual Garam yang ditulis oleh Ali Romadhon Songlap yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 3/01/2017 11:01:00 pm

0 komentar:

Post a Comment

Buku Karyaku

Buku Karyaku
Antologi Puisi Guru

Kategori

Popular Posts